Aliansi Jurnalis Independen percaya bahwa kemerdekaan pers dan hak publik atas
informasi merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia. Dalam menegakkan kemerdekaan
pers dan memenuhi hak publik atas informasi, anggota AJI wajib mematuhi Kode Etik
sebagai berikut :
- Jurnalis menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.
- Jurnalis selalu menguji informasi dan hanya melaporkan fakta dan pendapat yang jelas
sumbernya. - Jurnalis tidak mencampuradukkan fakta dan opini.
- Jurnalis tidak menyembunyikan informasi penting yang berkaitan dengan kepentingan
publik. - Jurnalis memberikan tempat bagi pihak yang tidak memiliki kemampuan dan
kesempatan untuk menyuarakan pendapat mereka. - Jurnalis mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam
peliputan, pemberitaan serta kritik dan komentar. - Jurnalis menolak segala bentuk campur tangan pihak manapun yang menghambat
kebebasan pers dan independensi ruang berita. - Jurnalis menghindari konflik kepentingan.
- Jurnalis menolak segala bentuk suap.
- Jurnalis menggunakan cara yang etis dan profesional untuk memperoleh berita,
gambar, dan dokumen. - Jurnalis segera meralat atau mencabut berita yang diketahuinya keliru atau tidak
akurat disertai dengan permintaan maaf kepada publik. - Jurnalis melayani Hak Jawab dan Hak Koreksi secara proporsional.
- Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk mencari
keuntungan pribadi. - Jurnalis tidak menjiplak.
- Jurnalis menolak kebencian, prasangka, sikap merendahkan, diskriminasi, dalam
masalah suku, ras, bangsa, gender, orientasi seksual, bahasa, agama, pandangan
politik, orang berkebutuhan khusus atau latar belakang sosial lainnya. - Jurnalis menghormati hak narasumber untuk memberikan informasi latar belakang, off
the record, dan embargo. - Jurnalis menjaga kerahasiaan sumber informasi konfidensial, identitas korban
kejahatan seksual, dan pelaku serta korban tindak pidana di bawah umur. - Jurnalis menghormati privasi, kecuali untuk kepentingan publik.
- Jurnalis tidak menyajikan berita atau karya jurnalistik dengan mengumbar kecabulan,
kekejaman, kekerasan fisik dan psikologis serta kejahatan seksual. - Jurnalis menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, tidak beritikad buruk,
menghindari fitnah, pencemaran nama dan pembunuhan karakter.